Oleh: Adelah Qanitah Puspa Bilqish Zain
Sumber: Pexels.com
Terbiasa dengan keterlibatan teknologi, tidak sedikit orangtua muda yang sengaja memberikan gadget kepada anak yang masih berusia kurang dari tiga tahun. Gadget menjadi pilihan praktis bagi orangtua untuk mengalihkan perhatian anak ketika orangtua disibukkan dengan aktivitas lain.
Diketahui paparan gadget yang diberikan secara berlebihan dan tanpa pendampingan orangtua dapat menyebabkan keterlambatan bicara pada anak, loh!
Hal tersebut dibuktikan dengan hasil penelitian yang dilakukan Amalia, dkk. (2019) kepada 60 subjek yang berusia antara 18-36 bulan. Diketahui bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara intensitas paparan gadget pada batita terhadap kecenderungan keterlambatan bicara.
Sebagai tanggapan terhadap kasus keterlambatan bicara pada anak, WHO (World Health Organization) menyusun pedoman screen time gadget sesuai dengan usia dan tahap perkembangan anak.
Untuk anak usia kurang dari 1 tahun tidak disarankan untuk mendapatkan screen time dan apabila sangat terpaksa, screen time yang diperkenankan sebatas pada video call dengan anggota keluarga. Sedangkan ketika anak berusia 2 tahun sudah diperkenankan untuk memperoleh screen time dengan waktu yang terbatas, meskipun demikian WHO tetap tidak menyarankan pemberian screen time pada anak. Waktu maksimal pemberian screen time adalah satu jam. Sebagai upaya mencegah keterlambatan bicara, orangtua dapat menstimulasi anak dengan mengobrol atau membacakan dongeng.
Referensi:
Amalia, H. F., Rahmadi, F. A., & Anantyo, D. T. (2019). Hubungan antara paparan media layar elektronik dan perkembangan bahasa dan bicara. Jurnal Kedokteran Diponegoro, 8(3). 979-990.
Sartika, R. E. A. (2020, 10 Agustus). Pedoman Screen Time pada Anak Balita dari WHO. Kompas. Diakses dari https://health.kompas.com/read/2020/08/10/105200768/pedoman-screen-time-pada-anak-balita-dari-who?page=all.
Comments