Oleh : Audina Bintang
Anak-anak generasi masa kini merupakan generasi digital native, yaitu mereka yang sudah mengenal media elektronik dan digital sejak lahir.Bayi usia 4 bulan sudah mulai terpapar oleh televisi di rumahnya. Sama halnya dengan penggunaan gadgettermasuk handphone. Pada tahun 2011, penelitian menunjukkan 52% anak usia 0-8 tahun sudah memiliki akses terhadap gadget dan angka ini meningkat di tahun 2013 sebanyak 23%.
Berbagai ahli juga menganjurkan Penggunaan gadget tidak lebih dari 2 jam setiap hari untuk anak yang berusia lebih dari 2 tahun. Makin banyak waktu yang dihabiskan anak di dunia maya, makin besar peluang untuk terpapar materi yang tidak sesuai usia atau mengalami perlakuan salah oleh oknum yang tidak bertanggung jawab.
Remaja, seperti orang dewasa, dengan cepat dapat mengalami adiksi terhadap internet. Hal ini tidak sehat, dan waktu yang dihabiskan dengan menyendiri melihat layar komputer lebih baik digunakan untuk bergaul dengan teman sebaya ataupun melakukan aktifitas fisik.
Sesuai dengan saran Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), anak boleh dikenalkan dengan gadget pada usia satu atau dua tahun. Pada usia itu, anak bukan diberi waktu untuk menggunakan gadget, tetapi gadget hanya digunakan untuk melakukan telepon atau video call bersama orang tua.
Untuk anak berusia dua sampai 6 tahun waktu yang diberikan untuk bermain gadget adalah kurang dari 1 jam. Kemudian untuk anak berusia 6-12 tahun selama 1,5 jam, dan anak berusia 12 sampai 18 tahun selama 2 jam. Dengan catatan, orang tua harus selalu mendampingi dan mengawasi konten dan permainan yang diakses oleh anak.
Dokter Setyo Handryastuti, Sp.A(K) menjelaskan, gadget juga dapat berdampak positif kepada anak. Hal itu bisa terjadi jika orangtua dengan bijak dapat mendampingi anak menggunakan gadget. Gadget dapat menjadi sarana pembelajaran yang mudah bagi anak. Dengan menggunakan gadget, orangtua bisa menampilkan berbagai informasi yang dibutuhkan anak dengan mudah. Seperti mengajarkan tentang warna, angka, huruf, hewan, tumbuhan, dan berbagai informasi tentang lingkungan. Pada gilirannya, saat anak mulai bergaul dengan lingkungan sekitarnya, buah hati kita tidak kaget dan dapat menyesuaikan diri dengan cepat.
Jika orangtua sudah menyadari hal tersebut, mengurangi kecanduan anak terhadap gadget bisa dilakukan secara perlahan. Salah satunya dengan cara memberikan alternatif permainan lain yang dapat mengalihkan perhatian anak dari gadget.“Jangan dilarang main gadget tapi enggak dikasih permainan lain, jadi anak akan bosan. Jadi harus dicari permainan yang mengasyikkan yang bisa mengalihkan perhatian anak dari gadget. Itu untuk anak balita,” kata Setyo Handryastuti.
Selain itu, orangtua juga harus membuat komitmen dengan tidak menggunakan gadget di depan anak. Menemani anak bermain lebih baik dari pada waktu Orang tua dihabiskan memainkan gadget saat di rumah.
Comments