Oleh : Dwi Arti Nova Ningrum
Photo : Shutterstock
Mengajari anak minta maaf merupakan salah satu tugas orangtua dalam pengasuhan. Saat melakukan hal yang keliru, anak perlu diberi tahu letak kesalahannya, dikoreksi, dan diarahkan untuk meminta maaf. Mengajarkan meminta maaf pada dasarnya adalah “pagar” yang dapat membatasi dan menyadarkan anak bahwa tidak semua hal dapat dilakukan sesuka hati. Belajar meminta maaf adalah hal yang sulit, karena tidak mudah mengajarkan kepada anak untuk memendam ego ketika meminta maaf pada orang lain. Selain itu, terkadang juga sulit untuk memastikan apakah anak bersungguh-sungguh ketika ia tidak mau meminta maaf.
Ada banyak alasan mengapa anak perlu diajarkan meminta maaf sejak dini. Berikut ini adalah beberapa di antaranya:
1. Anak Memahami Bahwa Tindakannya Salah
2. Anak Tahu Tidak Boleh Menyakiti Kalau Tidak Mau Disakiti
3. Belajar Bertanggung Jawab
4. Tidak Mengulangi Kesalahan yang Sama
5. Mendorong Anak untuk Melakukan Kebaikan
6. Mengajarkan Kejujuran
Lalu bagaimana caranya untuk mengajarkan minta maaf kepada anak? Simak penjelasan selengkapnya di bawah ini!
1. Ajari anak kapan waktu yang tepat untuk meminta maaf
Orangtua harus bisa mulai dengan menjelaskan arti permintaan maaf dan menunjukkan bahwa permintaan maaf harus dilakukan ketika ia melakukan kesalahan. Selain itu, dorong anak untuk berempati untuk membantunya menyadari kesalahannya, seperti menanyakan bagaimana reaksinya jika anak lain melakukan hal serupa dengannya.
2. Bantu anak mengatasi emosinya
Ketika orangtua berbicara dengan anak tentang apa perbuatannya yang membutuhkan permintaan maaf, ada kemungkinan bahwa anak akan membela tindakannya. Dalam hal ini, luangkan waktu untuk berbicara dengannya dengan lembut. Pastikan anak mengerti mengapa orangtua memintanya untuk meminta maaf. Biarkan ia tahu bahwa mengakui kesalahan membutuhkan keberanian.
3. Beri tahu anak akibat jika ia tidak meminta maaf
Jika anak berulang kali menolak untuk meminta maaf atas tindakan negatifnya, bicarakan dengannya tentang konsekuensi yang harus dia hadapi karena perilakunya. Orangtua bisa mengatakan bahwa temannya mungkin tidak akan berbicara dengannya lagi dan akan menolak untuk bermain dengannya.
4. Biarkan anak meminta maaf dengan cara sendiri
Beri anak waktu untuk menenangkan diri dan memikirkan apa yang telah ia lakukan sebelum meminta maaf. Anak juga bisa meminta maaf dengan caranya sendiri, seperti memberikan pelukan, atau bunga, atau bahkan catatan. Yang lebih penting adalah anak mau meminta maaf dan memahami kesalahannya.
5. Menjadi panutan atau teladan bagi anak
Mengajari anak untuk minta maaf tidak akan efektif bila orangtua tidak melakukan hal itu dalam kehidupan sehari-hari. Anak banyak meniru perbuatan orangtuanya. Oleh sebab itu, sebagai orangtua perlu membiasakan diri untuk meminta maaf pada orang lain bila berbuat kesalahan. Tunjukkan hal tersebut di hadapan anak agar ia paham bahwa meminta maaf saat berbuat salah sudah menjadi aturan bagi siapapun.
6. Hindari terlalu banyak memaklumi anak
Anak-anak memang masih belum memahami cara berinteraksi yang baik dengan orang lain. Namun, bukan berarti itu dijadikan alasan pembenaran atas perbuatan buruk yang ia lakukan. Bila orangtua terlalu banyak memaklumi anak, ia akan semakin menjadi anak yang egois dan kemungkinan tidak menghargai orang lain.
7. Beri pujian pada anak
Bila anak berbuat salah, orangtua perlu mengajari anak untuk minta maaf dan berbuat baik pada orang yang telah disakiti untuk memperbaiki kesalahannya. Setelah berbesar hati melakukan semua hal itu, berilah pujian pada anak. Cara mengajari anak minta maaf ini akan membuatnya merasa tindakannya tersebut dihargai oleh orangtuanya.
Referensi :
Prasetyo, D. (2019, Juli 9). Cara Mudah Mengajari Anak Minta Maaf.
Comentários